Home | Sitemap | Login

   

Peatland News

Title: Home Finance Industry Agriculture Techno Life & Style Infra Travel Cosmo Region Combiz Opini Profile Redaksi Tips & Trik Masyarakat Dilibatkan dari Peraturan Desa hingga Patroli Api
Date: 23-Nov-2014
Category: Indonesia
Source/Author: Riau Bisnis/Domi Yanto
Description: Mencegah terbakarnya lahan, kini di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, selain dibuat peraturan desa yang mengatur pencegahan kebakaran hutan dan lahan, juga dibentuk tim patroli api.

Kelompok Masyarakat Patroli Api Desa Harapan Jaya, Kec. Tempuling, Kab. Inhil.

TIM patroli api ini dibentuk di tingkat masyarakat dengan dukungan sarana dan prasarana seperti pengadaan peralatan, biaya patroli plus pembangunan pos ronda. Tim ini juga berkoordinasi dengan pihak lain, seperti pemerintah, perusahaan.

Bagi yang terbukti melanggar, baik sengaja atau tidak sengaja, akan didenda Rp350 ribu per batang untuk kelapa sawit atau Rp100 ribu per batang untuk karet. ”Peraturan ini cukup tegas menimbang bahwa akibat dari kekabaran hutan dan lahan juga cukup besar, yakni menyebabkan kerusakan lingkungan, terganggunya tata air, musnahnya sumber plasma nutfah, berkurangnya keanekaragaman hayati, merugikan masyarakat, mengancam keselamatan manusia dan makhluk hidup lain,” ucap Kepala Desa Harapan Jaya, Rasidi SPi kepada Riau Bisnis.Com, Kamis (20/11).

Selain itu, tambahnya, Desa Harapan Jaya juga mengembangkan sistem pengairan dini ”Early Warning System” dengan menggunakan konsep Fire Danger Rating System (FDRS), di mana terdapat 4 unit FDRS di Dusun Sukajadi, Dusun Sumber Harum, Dusun Sungai Makam dan Dusun Tunas Baru. Selain itu juga melakukan pendistribusian data dan informasi menggunakan pesan singkat melalui website Desa Harapan Jaya, serta juga menjalin koordinasi dengan BLH Riau di Kabupaten Inhil atau pihak-pihak terkait lain.

Tampak canal bloking di SK 9 ini diharapkan kebutuhan perkebunan kelapa sawit yang saat ini mejadi sumber utama ekonomi masyarakat di desa Harapan Jaya ini dalam penyerapan air akan terpenuhi secara maksimal. Agar pertumbuhan kelapa sawit akan normal & produksi sawit akan maksimal.

Sebagaimana diketahui, Provinsi Riau dikenal sebagai provinsi yang memiliki total luas kawasan gambut terluas di Pulau Sumatera. Desa Harapan Jaya yang ada di Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, adalah desa ex transmigrasi yang 80 persen kawasannya gambut. ”Karena 80 persen kawasan gambut ada di Desa Harapan Jaya, yang mana risiko lahan terbakar cukup tinggi akibat, maka sejak 2011 lalu hingga Juni 2015 mendatang, Desa Harapan Jaya, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau adalah lokasi pelaksanaan Project untuk Indonesia Component yang dilaksanakan Yayasan Mitra Insani bekerja sama dengan Implementor SEApeat,” ungkap Direktur LSM Yayasan Mitra Insani, Hisam Setiawan.

Saat presentasi di hadapan Bupati Indragiri Hilir HM Wardan, Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Dani M Nusralam dan Kepala Desa Harapan Jaya Rasidi SPi di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Kamis (20/11) lalu, Hisam mengatakan, Project untuk Indonesia Component adalah inisiatif dari sekretariat ASEAN dengan dukungan Komisi Uni Eropa dengan nama SEApeat Project Sustainable Peatland Management di South East Asia, yang mencoba mengembangkan pilot project dengan melibatkan anggota masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, khususnya di kawasan gambut.

Kepala Desa Harapan Jaya, Rasidi SPi

Program ini, katanya, dilaksanakan di 10 negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Vietnam, Philipina, Thailand, Myanmar, Loa PDR, Combodia, Singapura dan Brunai Darussalam.Disebutkan Hisam, desa hebat, desa maju dan desa mandiri adalah desa yang menjamin keselamatan warganya. Baik terhadap konflik lahan, peningkatan ekonomi, tata kelola produksi dan konsumsi, termasuk kebakaran hutan dan lahan. Upaya untuk mencegah terbakarnya hutan dan lahan, terutama lahan gambut yang sifatnya mudah terbakar, tidak bisa dilakukan hanya dengan melihat aspek atau memberi bantuan semata. Sebaliknya, harus ada upaya pembinaan yang komprehensif serta berkelanjutan sehingga kawasan gambut dapat dikelola dengan lebih bijaksana, dan kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah, serta meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar.

Di Desa Harapan Jaya, Yayasan Mitra Insani bersama Implementor SEApeat, telah menyusun lima tata yaitu tata kelola atau pengelolaan kawasan yang berkelanjutan melalui pendekatan partisipatif, tata produksi dan konsumsi atau peningkatan ekonomi masyarakat dengan mempertimbangkan potensi di sekitar kawasan, tata pembelajaran atau pengembangan kapasitas masyarakat dalam upaya penerapan teknologi dan informasi, tata hukum dan kelembagaan serta tata pengolahan.

Direktur LSM Yayasan Mitra Insani, Hisam Setiawan.

”Namun yang penting, agar masyarakat di lahan gambut tidak lagi menjadi objek penderita, maka diperlukan kesadaran masyarakat yang multak dan nantinya akan menjadi hal utama dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Artinya, upaya terintegrasi dan berkelanjutan itu perlu di samping pendekatan berbasiskan partisipatif masyarakat,” ucapnya.

Pelatihan kepada masyarakat menurut Hisam, juga ditingkatkan bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Riau agar informasi tentang pengelolaan kebun sawit skala kecil di kawasan gambut dapat tersosialisasi dengan baik, dan demplot ini pun akan menjadi pedoman dan panduan masyarakat tentang pengelolaan kebun sawit di lahan gambut. ”Masyarakat Desa Harapan Jaya juga diberi pembelajaran bagaimana mengintegrasikan sawit dengan sapi, serta bagaimana mengembangkan Biogas di lahan gambut,” ceritanya. ”Kami senang masyarakat Desa Harapan Jaya, secara bertahap, dapat mengembangkan konsep pengelolaan kawasan gambut yang berkelanjutan berbasis masyarakat,” tuturnya.

Bupati Indragiri Hilir HM Wardan saat berkunjung di Desa Harapan Jaya, Kec Tempuling.

Bupati Indragiri Hilir HM Wardan menambahkan, Desa Harapan Jaya adalah Desa Maju yang juga masuk dalam kategori Desa Mandiri dan mendapat bantuan Rp1,2 miliar. Sebab, selain memiliki data-data desa yang sangat lengkap, masyarakat Desa Harapan Jaya adalah masyarakat yang partisipatif dengan sikap gotong royong yang luar biasa serta bersemangat membangun desa. ”Apa yang menjadi harapan dan cita-cita kami dalam pembangunan pedesaan di Inhil, sesungguhnya sudah ada di Desa Harapan Jaya. Kalau perlu, kepala dinas dan instansi pemerintahan Inhil datang ke Desa Harapan Jaya untuk belajar,” katanya.

Tampak Desa Harapan Jaya mengembangkan energi biogas mengintegrasikan daun sawit dan kotoran sapi sebagai bahan bakar memasak dan daya listrik.

”Desa-desa lain harus bisa mengejar apa yang sudah ada di Desa Harapan Jaya,” imbuhnya. Tahun depan, kata Wardan, setiap desa harus bisa seperti Desa Harapan Jaya agar program Desa Maju Inhil Jaya dapat direalisasikan. ”Kami sediakan anggarannya,” tegasnya. ”Mudah-mudahan tahun depan, desa-desa swadaya dan desa-desa swakarya, dapat meningkat statusnya menjadi Desa Mandiri seperti Desa Harapan Jaya,” imbuhnya.



[ Back ] [ Print Friendly ]