Home | Sitemap | Login

   

Peatland News

Title: JK: Pemerintah Launching Kembali Program REDD+ yang Mangkrak
Date: 07-Mar-2015
Category: Indonesia
Description: Norwegia mulai mempertanyakan komitmen Indonesia dalam program Reducing Emission Deforestation and Forest Degradation+ (REDD+) bernilai USD1 miliar. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui program ini mangkrak lima tahun terakhir.

Metrotvnews.com, Jakarta: Norwegia mulai mempertanyakan komitmen Indonesia dalam program Reducing Emission Deforestation and Forest Degradation+ (REDD+) bernilai USD1 miliar. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui program ini mangkrak lima tahun terakhir.

Dia berjanji, pemerintah akan segera merealisasikan program pencegahan emisi gas rumah kaca itu.

"Ini lah kita mau realisasikan segera, karena ini sudah lima tahun ini tidak bergerak," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2015).

JK menyebut, pihak Norwegia akan mendatangi Indonesia pertengahan bulan ini. Bersamaan dengan kedatangan perwakilan negara Skandinavia itu launching program REDD+ akan dilakukan.

Kendati demikian, banyak kendala yang dihadapi, seperti perencanaan dan sistem administrasi yang kurang bagus dalam penerapan kebijakan ini. Kekurangan itu, kata JK, akan segera diperbaiki demi terlaksananya program REDD+.

Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pihak mendukung program penghijauan hutan-hutan Indonesia yang telah gundul. Tak ada hal lain yang dapat dilakukan selain reboisasi (penghijauan). Selain itu, ia berharap masyarakat dan pemerintah untuk mengelola hutan-hutan yang masih tumbuh subur agar tak ditebang sembarangan.

Sekadar diketahui, beberapa tahun lalu Indonesia dan Norwegia menandatangani kerja sama pencegahan emisi gas rumah kaca dengan nilai dana hibah yang akan diberikan Norwegia sebesar USD1 miliar. Namun, kini Norwegia mulai mempertanyakan komitmen Indonesia dalam pelaksanaan program Reducing Emission Deforestation and Forest Degradation+ (REDD+).

"Waktu itu Norwegia yang menjanjikan USD1 miliar itu, bertanya-tanya apakah masih jalan, ya masih jalan. Itu intinya," kata Ketua Tim Pengarah pada Tim Pengendalian Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar, selepas pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2015).
REN



[ Back ] [ Print Friendly ]