Home | Sitemap | Login

   

Peatland News

Title: Ekspor Industri Sagu Kepulauan Meranti Tembus Pasar Asia
Date: 23-Jun-2016
Category: Indonesia
Source/Author: rri.co.id
Description: KBRN, Pekanbaru : Hasil dari industri komoditi sagu asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tidak hanya merambah pasar pulau Jawa dan negara tetangga Malaysia, tetapi juga menembus pasar negara lainnya di belahan Asia Timur dan Barat, bahkan jumlah sagu yang dieskpor ke luar negeri mencapai 95 persen.

KBRN, Pekanbaru : Hasil dari industri komoditi sagu asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tidak hanya merambah pasar pulau Jawa dan negara tetangga Malaysia, tetapi juga menembus pasar negara lainnya di belahan Asia Timur dan Barat, bahkan jumlah sagu yang dieskpor ke luar negeri mencapai 95 persen.

Hal itu disampaikan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rahman di Kota Pekanbaru, Kamis (23/6/2016).
Dia menjelaskan sagu asal Kepulauan Meranti dari hasil penelitian merupakan varietas terbaik di dunia, sehingga dapat diandalkan sebagai salah satu sumber pangan bagi masyarakat Indonesia.

"Perkebunan sagu selama ini telah memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat di Kepulauan Meranti, Bengkalis dan Indragiri Hilir, sebab jika ada sagu maka tidak akan kelaparan, sehingga sagu dapat dijadikan sebagai alternatif pangan nasional," ujarnya.

Menurutnya, produksi sagu dari Kepulauan Meranti saja mencapai 276.000 ton per tahun, selain untuk memenuhi kebutuhan sagu nasional, sagu asal Kepulauan Meranti juga di ekspor ke negara lainnya di kawasan Asia Timur dan Barat.

"Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti terus mendorong satuan kerja perangkat daerah terkait membuat terobosan, sehingga mampu membuka peluang usaha yang menjanjikan, baik bagi pelaku usaha dan masyarakat di bidang perkebunan sagu," ungkapnya.

Diakui, tanah rawa gambut yang dimiliki Kepulauan Meranti sangat sesuai dengan karakter tanaman sagu. Namun pihaknya berharap potensi sagu meranti mendapat perhatian lebih serius dari pemerintah pusat.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengaku Pemerintah Provinsi Riau bersama Badan Restorasi Gambut (BRG) menargetkan terus mengembangkan perkebunan sagu dan area lahan gambut yang akan direstorasi sehingga bisa menjadi pusat wisata pendididikan di Provinsi Riau. Sebab sangat mungkin dilakukan, karena memiliki potensi seluas 900.000 hektar lahan, untuk mendukung Riau sebagai laboratorium gambut internasional.

"Bagi masyarakat Riau, tujuan akhir restorasi gambut adalah meningkatnya sosial ekonomi masyarakat dengan mengembalikan fungsi gambut sesuai dengan komuditi aslinya," urainya.

Salah satu tamanan yang akan menjadi fokus untuk mengembalikan fungsi gambut adalah pohon sagu, luasan lahan yang akan dilakukan restorasi akan berpotensi untuk lakukannya pengembangan wisata sagu dan wisata pusat penelitian.

"Potensi wisata hutan sagu dikembangkan di Sungai Tohor, Kabupaten Kepulauan Meranti, sehingga total luasnya mencapai 83.000 hektar menjadi kawasan hidrologi gambut. Selain di Kabupaten Bengkalis, sehingga 5 sampai 6 tahun kedepan, masyarakat di wilayah itu sudah bisa memanfaatkan hasil hutan sagu sebagai penopang perekonomian disamping potensi perekonomian lainnya," harapnya.

Apabila rencana aksi yang dilakukan BRG berhasil dan mendapat dukungan masyarakat serta lembaga pendidikan formal, maka lahan gambut tidak hanya sekedar sebagai laboratorium gambut internasional, melainkan juga menjadi pusat penelitian dan pengembangan pengetahuan tentang potensi gambut serta pemulihan dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (TS/AA)



[ Back ] [ Print Friendly ]