Home | Sitemap | Login

   

Scientific Articles/Reports, Newsletters and Press Releases

Title: Inventarisasi lahan rawa gambut di Pulau Sumatera berbasis teknologi Penginderaan Jauh dan Susquehanna International Group (SIG)
Date: 15-Oct-2003
Category: Indonesia-Papers
Source/Author: Wahyunto, Sofyan Ritung and Bambang Heryanto
Description: This paper was presented at the workshop during plenary session

Lahan rawa gambut di Indonesia diperkirakan seluas 20,6 juta hektar, atau  sekitar  10,8 persen dari luas daratan Indonesia. Dari luasan tersebut sekitar 7,2 juta hektar atau 35%-nya terdapat di Pulau Sumatera. Lahan rawa gambut ini merupakan bagian dari sumberdaya alam yang mempunyai fungsi untuk pelestarian sumberdaya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai kehidupan/ keanekaragaman hayati, pengendali iklim  (melalui kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon) dan sebagainya.

Inventarisasi dan monitoring lahan rawa gambut yang berbasis teknologi Penginderaan Jauh/ Citra satelit dan Sistim Informasi Geografi (SIG) telah dilakukan di Pulau Sumatera. Kajian kondisi lahan rawa gambut tahun 1990 terutama bersumber dari Peta dan data Satuan lahan dan Tanah skala 1:250.000 terbitan ’Land Resources Evaluation Proyek’ (LREP) Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1990. Data/ informasi hasil kegiatan Survei dan Pemetaan Tanah yang telah dilakukan Oleh Institut Pertanian Bogor, Pusat Penelitian Tanah dan Citra Satelit Landsat Multi Spectral Scanner (Landsat MSS) tahun 1990, juga digunakan untuk melengkapi kajian ini. Data yang dihimpun mencakup informasi ketebalan, jenis/ tingkat kematangan gambut, sifat fisika, luasan dan penyebarannya. Analisis seri data Citra satelit Landsat Thematic Mapper-7 tahun 2002 didukung dengan data/ peta topografi, litologi, dan tanah digunakan untuk menggali dan memperoleh informasi lahan rawa gambut dan tipe penggunaan lahannya tahun 2002. Selanjutnya dilakukan pendugaan terhadap besarnya penyusutan ketebalan gambut selama periode waktu sejak tahun 1990  sampai dengan tahun 2002. 

Lahan rawa gambut di Pulau Sumatera mempunyai tingkat kematangan ’Fibrists’ (belum melapuk/ masih mentah), ’Hemists’ (setengah melapuk) dan ’Saprists’ (sudah melapuk/ hancur) dengan ketebalan bervariasi mulai dari < 50 cm sampai lebih dari 8 meter. Luas total lahan gambut pada kondisi tahun 1990 sekitar 7,20 juta ha, termasuk Tanah mineral bergambut yang berasosiasi dengan tanah gambut (ketebalan gambut < 50 cm). Pada  kondisi tahun 2002, oleh berbagai pengaruh dari penggunaan lahan selama sekitar 12 tahun terakhir, luas lahan gambut telah menyusut sekitar 9,5 % atau sekitar 683 ribu ha. Penyusutan ketebalan gambut ini diduga sebagai akibat adanya perubahan penggunaan lahan/ vegetasi penutup yang umumnya digunakan untuk pengembangan pertanian/ perkebunan maupun oleh akibat adanya kebakaran lahan dan hutan. 

Content Language Indonesian

Click HERE to download the document (0.44 MB)



[ Back ] [ Print Friendly ]